16 Oktober 2008

Ironi sebuah Toko Kelontong

Beberapa minggu yang lalu gue pernah diajak ngobrol sama seorang bapak yang udah separuh baya. Beliau menceritakan dengan antusias tentang tanahnya yang tersebar di berbagai daerah, sambil berharap sang bapak mau mewariskan beberapa hektar tanahnya untuk gue *Bletak, pentung tyo*.

Si Bapak di tengah-tengah pembicaraan menanyakan kepada gue, kira-kira usaha apa yang enak untuk saat ini, tentu saja insting binatang bisnis gue mulai mengendus, dengan segera gue jawab, toko kelontong. Karena, alasan gue sederhana, kebutuhan akan sembilan pokok tidak akan pernah abis.

Naas, saran gue ditolak, si bapak bilang kalo toko kelontong akan kalah sama mini market yang berkembang bak sebuah jamur di musim hujan.

Gue pun berpikir, ada betulnya juga yang dikatakan sama si bapak itu, toko kelontong sudah diganti dengan mini market-mini market yang hampir setiap jengkalnya ada di sekitar kita.

Ada dua nama besar mini market berbasis franchise yang berkembang di Indonesia, Alfamart, dan Indomaret. Dua retail ini selalu ada sejauh mana memandang, bahkan mampu menjangkau setiap pelosok desa, yang lebih sadisnya lagi, ketatnya persaingan diantara mereka, membuat Alfamart dan Indomaret, tidak segan-segan mendirikan tokonya saling bersebelahan. Setau gue ini udah termasuk kedalam persaingan yang tidak sehat

Tapi terlepas dari itu semua, gue ngerasa toko kelontong yang di kelola olah individu, jauh-jauh dan jauh lebih menguntungkan. Pertama, toko kelontong tidak dibuat dengan system kapatalis.

Gue juga melihat toko kelontong, sebagai bentuk nyata tempo seliro, dan gotong royong yang menjadi cirri khas bangsa ini. Karena, toko kelontong yang biasa dibangun dekat pemukiman yang semuannya saling mengenal, gak heran di toko kelontong semua saling menyapa.

Di Toko kelontong selain transaksi bisnis, juga menjadi tempat interaksi sosial, buktinya, gak jarang kita melihat ibu-ibu yang berlama-lama di warung untuk mengobrol menjurus bergosip, gak usah protes, toh ngegosip, termasuk interaksi sosial.

Coba bandingkan dengan mini market itu, kita hanya di buatnya menjadi orang yang super konsumtif, datang, ambil barang, bayar, pulang. Udah gitu doang. Gak ada tuh senyum sapa nan ramah. Kalau pun terjadi, mereka tersenyum sambil bilang “ gak ambil telornya sekalian bu ? “, kapitalis abis.

Gotong royong, juga hadir di toko kelontong, karena sudah saling mengenal, gak jarang jika kita ingin beli barang, dan gak punya uang, dengan mudah kita berhutang, ya semuanya lancar kalo loe ambil dan langsung bayar. Jangan, jadi orang yang hobi ngutang, gak hobi bayar, doong!!!.
Di Mini market mana bisa yang kayak gitu, stempel harga yang sudah melekat seolah-olah mereka ingin bilang “ Loe kalo mau, bayar, gak, taro “.

Itulah kekayaan bangsa kita, banyak yang bisa dijadikan tempat yang menghangatkan sesuasana dan memperat silahturahmi. Hidup Toko Kelontong….

Ah sudahlah jadi merancau begini


Salam

Tyo Sudiro

Label: ,

17 Komentar:
Pada Jumat, Oktober 17, 2008 , Blogger Pesut Amphibi mengatakan...

mungkin penyebab toko kelontong kalah sama mini market salah satunya juga karena adanya sistem hutang itu, sehingga rasanya pendapatan selalu stub

yah, bukannya saya manusia yang tidak pernah berhutang, tapi mungkin ada benarnya juga quote dari “ Loe kalo mau, bayar, gak, taro “

Ah, hanya opini saya, tidak usah dipikirkan =P

 
Pada Sabtu, Oktober 18, 2008 , Blogger rezkitrianto mengatakan...

toko kelontong tempat gosip........gyahahah

 
Pada Minggu, Oktober 19, 2008 , Anonymous Anonim mengatakan...

tapi yg deket rumah gw yg punya warung orang cina. tetep aja ga boleh ngutang. haha. mahal lagi., mending belanja di carrefour atau hypermart sekalian daripada indomaret atau alfamart.. diskonnya lebih gede. haha. itu klo saya lho..

 
Pada Minggu, Oktober 19, 2008 , Anonymous Anonim mengatakan...

Jadi... Kapan tyo punya toko kelontong? daku mau ngutang! hihi...

 
Pada Minggu, Oktober 19, 2008 , Blogger Shintung mengatakan...

nenek gw punya toko klontong d jogja..
dan alhamdullilah, gak ksaing ama minimarket2 yg buka 24 jam itu..haha...

kan udah punya pangsa pasar masing2.

 
Pada Minggu, Oktober 19, 2008 , Blogger Fei mengatakan...

iye juga, toko kelontong kehadirannya ada positifnya juga, tapi kite juga mandang sebelah mata kehadiran minimarketm karena menurut gue secara tidaklangsung ngajarin bangsa ini sebuah system perdagangan yang mungkin lebih rapih, kedua dengan adanya mini market artinya ada tempat pekerjaan baru. yang artinya ada lagi kesempatan buat pengguran untuk mengais rejeki. betul gak pak?

 
Pada Minggu, Oktober 19, 2008 , Blogger Fei mengatakan...

wah dikau sekarang sibuk banget sepertinya, ampe gak pernay mampir lagi kerumah gue. hehehehehehehehe.........

 
Pada Senin, Oktober 20, 2008 , Blogger ipied mengatakan...

toko kelontong masih bisa eksis kok, asal pintar2 menjual barang2 yang benar2 di butuhkan konsumen. kayak alat rumah tangga, macam sapu, lap pel, ember, seras, sampe kebutuhan sabun mandi, sampo, dll... biasanya alat rumah tangga di alfamart kualitas kurang bagus....sama satu lagi, barang2 toko kelontong harus bersih dari debu..., kalo warung gitu biasanya berdebu. itu yg bikin saya males beli di situ.

 
Pada Senin, Oktober 20, 2008 , Blogger adinda andi anas mengatakan...

toko kelontong masih banyak kok dikomplek2.

kalo menurut gw lebih menguntungkan belanja di minimarket ato supermarket sekalian karena harganya emang lebih murah, kalo toko kelontong kan mereka mau untung agak besar, jadi dinaikinnya rada jauh

 
Pada Kamis, Oktober 23, 2008 , Blogger angga angelina mengatakan...

setujuuu... dsini juga smwnya udah didominasi sama 7e. dan kjadiannya juga sama, bikin kita berjiwa konsumtif bangeeet... tapi enak lhoo, didalemnya adem....*apa sii?*

 
Pada Kamis, Oktober 23, 2008 , Blogger Lynn mengatakan...

bener tuh. toko kelontong makin lama makin sepi ajah!
kalo gue sih jujur aja emang lebih seneng di carefour..

 
Pada Senin, Oktober 27, 2008 , Blogger Mama Beruang mengatakan...

duh,, kenapa buka toko sih?
klo gw mending nanem palawija.. jadi PRODUSEN!
bener deh..
beberapa taun ke depan duit dah gada artinya. krisis menyebar, bunga melonjak, hasil alam menipis.

 
Pada Senin, Oktober 27, 2008 , Blogger Paams mengatakan...

setuju sih, masing2 kan ada keuntungan kekurangannya, tapi ada beberapa bagian dimana minimarket lebih menguntungkan daripada keloontong...kita, masyarakat, hanya memilih yang terbaik, bukan?

 
Pada Rabu, Oktober 29, 2008 , Blogger diana bochiel mengatakan...

gag mau coment banyak2...
cuman gag terima kata terakhirnya yg terakhir itu loh.
salam Tyo sudiro.GAG COCOOOOOOOOOOOOK....

ahahahahahahhaha..........

 
Pada Sabtu, November 01, 2008 , Anonymous Anonim mengatakan...

Dua-duanya perlu mah..
Kalo cuma mo beli sikat gigi, gw mending ke toko kelontong hehe..
Tyoooo apa kabaaaaaaaarrr???? ^-^

 
Pada Kamis, November 06, 2008 , Blogger dee mengatakan...

SUKSES ya bisnis toko kelontongnya tyo sudiro, heheee.. gue pgn bisnis butik nih.. ada yg mo modalin ga?

 
Pada Minggu, November 16, 2008 , Anonymous Anonim mengatakan...

di deket rumah ku toko kelontong malah laris... coz harganya fleksibel dan ada sistem kredit...heheh

 

Posting Komentar

Siapun boleh ngehina gw.Termasuk loe

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda

Siapa Sih Lo...
Foto Saya
Nama:
Lokasi: jakarta, jakarta selatan, Indonesia

Saya..Pemuda yang beranjak 17 tahun..Gak Percaya? Cek aja KTP saya...


Chat to me


Contact

E-mail :setyoprihadi@yahoo.com
FBGaptek
IM:Tyo_saksi@yahoo.com

 


Catatan Gw Yang Terbaru

Tyo dan Dunia Sekitarnya

Plurk Tyo



Hinalah Aku



Mampir-mampir juga ke
Aca Aja
Benazio
Boditea
Danang
My Boss
Adekezia
Bajay Gaul
Bani Teramat biasa
Cumi cungkring
Dimas gak keren
Kampung Bisnis
Ke Nezz
manusia Juli
Meisha
Marlina si Vanila
Mellovegood
Ms Dudul
Nia Collorfull
Raja Upil
Rival Blog
Anak Patung pancoran
Risa yang katanya Cadel
Ridu blog
si buntel
sumber bagi juve mania
Tomat pitak
dimas novri
Zeta blogcomic
zonanya Bociel
Ayu Hanafiah
Ika-hardy
Ipied Gokil
paams blog
popok bekas
Phiee Blog
smaragdina
Harry-dunia maya
angga angelina
Maroon sanctuary
Qempes makan pepes
dede fortinmart
Om Tando-wi-yahya
Mrs Anna blog
Slugger
Unni Hyori penguasa 4 bahasa
Boim LeBon
Puzzy
Orang Plinplan NRL
Nico Wijaya
Qyusha Ha..ha.ha
Roy Si Katak
Tante Nindya
T C
Raka Sunny
Mike
Amaterasu
Beruang Gila
Perih Cahaya
Aisha
Aluna kantong ajaib
Isma
Nia rama
The Amstrong
Ahead
Weni na aca
Elric Sister
presyprezl
ecangcut
chiee si wanita perkasa
Nana Blog
Gytha Cireng
Agrit
MAudi yg senang ditabok
Unee
Chal The Kotak surat man
Aii Imoet (yakin?)
Uchi Autish
BAniDotCom
Tante eucalyptus
The Pokari team
Sapi Bunting
Shabrina
Shiinn
The Pokari team
renal
Mas Antown
Lyn
Catatan Si Bebek
Raida Zona Teknologi
Adhini
FiZI
Maryah
dee Adp
ahmad kadalisme
The Story Of Adya
Natan natan
Alya Ajah
Catatan Kodok
Inda bukan Indah
Jovie
Baby Pianist
Shely Blog
Yuni Blog
Vian Blog
Shinta Lutung
Adhie132
Budiero
Kiki perempuan Iseng
Oktasihotang
Lyuth Blog
Alia Blog
Kita Blog Bali(adhi & Satria)
Mama Dio (gadis beranak satu)


Komen yang udah-udah
Ini adalah blog yang membuat anda menyesal datang ke sini