1 Maret 2013

Internet dan Bioskop

"Neng sendirian aje.Nonton abang dangdutan, nyok" (Foto dari sini)



"Loe udah nonton film Hansel dan Gretel?" Tanya teman sekantor gue, Fino, di suatu sore di sela-sela kerjaan yang memang udah mulai santai.

"Belum. Emangnya bagus?" Gue balik bertanya.

"Waa..Bagus itu. Loe cek aja filmnya."

Seketika gue membuka dua tab yang ada di browser gue. Tab pertama, gue buka situs 21cineplex.com, tab selanjutnya gue ketik 'Hansel and Gretel' di mbah Google. Gak sampai semenit, gue langsung jadi pinter untuk mengetahui semua seluk beluk tentang film tersebut.


Berkat internet dan Google, gue langsung sadar kalau alur cerita di film Hans and Gretel beda sama cerita yang gue inget waktu kecil.

Dua anak kecil yang tersesat oleh penyihir di rumah permen, telah berubah menjadi pemburu penyihir berdarah dingin. Sekali lagi, semuanya berkat internet, gue bisa terselamatkan dari film yang mengumbar darah dimana-mana kayak gitu. Hiii....

Kemajuan internet juga memudahkan gue dalam melakukan segala hal yang dulu ngelakuinnya bisa berjam-jam lamanya. Misalnya internet banking. Kalo dulu gue harus antri ampe kaki kram buat transfer atau bayar tagihan,sekarang mah tinggal buka laptop doang dan klik, lalu selesai.

Saking booming-nya, menurut pejabat salah satu bank, transaksi di internet bank udah hampir menyamai transaksi konvensional. Satu-satunya kelemahan internet banking, menurut gue cuma satu. Gak bisa ngeluarin duit dari laptop.

Di hari lain, teman kantor gue yang lain Eno, menceritakan bagaimana internet membuat dia semakin mudah menonton film kesayangannya. Dia cerita, tak hanya melihat informasi film itu, dia pun bisa memesan tiket dan bahkan memilih tempat duduk tanpa harus repot-repot ngantri.

Bagi Eno, yang sudah menikah dan gak punya banyak waktu luang mungkin cara itu sangat membantunya. Tapi bagaimana dengan jomblo-jomblo di sana yang sedang mengincar gebetannya? Gue rasa ini gak membuat mudah, malah membuat susah.

Maksud gue gini, di era digital kayak sekarang apa sih yang ga bisa dilakukan? Komunikasi bisa kapan aja lewat BBM atau instant messaging. Kalau pengen liat muka si gebetan, tinggal nyalain Skype. Paling frontal sih, kepoin gebetan pake Twitter dan Facebook.

Dimana esensi kenikmatan mengejar gebetan?

Tono, sahabat gue sejak kuliah pernah menuturkan kisah kelabunya. Dia berkenalan dengan gebetan via Twitter, lalu mereka saling follow, tukeran PIN BBM, ngobrol hampir tiap hari, lalu janjian nonton. Tapi pas ketemu mereka saling bingung mau ngomong apa. Keduanya kayak kehabisan cerita buat ngoborol saat bertatap muka.

Rutinitas nonton pun menjadi hal yang garing bagi Tono dan calon gebetannya tersebut. "Setelah ajakan nonton itu gue akhirnya malah milih nembak dia lewat BBM." kenang Tono ke gue.

Ya, bisa ditebak cewek mana yang mau nerima cowok yang nembak aja lewat pesan di status BBM.

Gue beruntung lahir di saat internet masih belum ada. Bahkan dimana handphone pun masih baru lahir. Gak ada kemudahan mendapatkan informasi film atau membeli tiket film, membuat acara nge-date dengan pacar terasa penuh kejutan.

Iya sih emang ga semua acara nonton bareng pacar itu sukses. Gue juga punya kejadian pahit, tepatnya saat gue nge-date untuk pertama kalinya dengan pacar pertama pula.

Setelah selama ini hanya ngobrol di sekolah, gue sama Nilam--pacar pertama gue itu-- janjian buat nonton. Kita sepakatin bahwa minggu sore kita akan nonton. Namun, saking exicted-nya pas hari H atau beberapa jam sebelum gue jalan, gue belum nentuin mau nonton film apa!

Dan di zaman gue itu, mengetahui informasi film, kalau gak dari koran ya langsung lihat sinopsisnya langsung di gedung bioskop. Alhasil gue pergi nonton tanpa menyiapkan hal yang penting tersebut. Ini aib, ini sama aja gue makai sepatu LA Gear Light tapi lampunya ga nyala. Itu SURAM, SOB!

Pas sampai di gedung bioskop, tentu saja gue bingung mau nonton. Karena emang buta sama sekali sama jadwal dan film yang lagi beredar. "Kita mau nonton apa jadinya nih?" tanya Nilam.

Mata gue melihat sekeliling dan tepat jatuh di di loket tiket yang masih buka tirainya, tentu saja gak banyak antrian. "Kita nonton Species II! Film bagus tuh. Gue beli dulu ya tiketnya," kata gue melihat judul di atas tiket box itu.

Setelah berhasil mendapatkan tiketnya. Si Nilam yang sudah nunggu sembari memegang popcorn dan minuman softdrink udah gatel langsung nanya. "Species II itu ceritanya apa?"

Awalnya gue berpikir, angka di belakang judul Species membuat jaminan mutu kalau film itu memang bagus. Karena artinya, film yang dibuat sekuel lanjutan, pasti mengekor dari kesuksesan film sebelumnya.

Species II, emang jenis film horor yang bagus. Sayang, itu ga cocok ditonton sama pasangan muda yang baru jadian.

"Kata penjaga loketnya,Species II itu film tentang astronot yang kena virus Alien, terus pengen menguasai bumi dengan cara bersenggama wanita di bumi," jelas gue.

 "Alien? Nyerang Bumi? Bersenggama?" kata Nilam, sedikit speechles. "IYA!" gue menjawab mantap.

Lalu ada hening panjang dan berkelanjut dari saat menonton hingga kita kembali ke rumah masing-masing. Tapi mulai saat itu sampai keesokannya gue ga pernah ditegur sapa sama Nilam. Gue akhirnya mahfum, sampai akhirnya Nilam mutusin gue lewat telephon.

Ya, ada atau ga adanya kemajuan internet, sebelum nge-date pastiin dulu loe udah pre-pare dengan baik.

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Siapun boleh ngehina gw.Termasuk loe

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda

Siapa Sih Lo...
Foto Saya
Nama:
Lokasi: jakarta, jakarta selatan, Indonesia

Saya..Pemuda yang beranjak 17 tahun..Gak Percaya? Cek aja KTP saya...


Chat to me


Contact

E-mail :setyoprihadi@yahoo.com
FBGaptek
IM:Tyo_saksi@yahoo.com

 


Catatan Gw Yang Terbaru

Tyo dan Dunia Sekitarnya

Plurk Tyo



Hinalah Aku



Mampir-mampir juga ke
Aca Aja
Benazio
Boditea
Danang
My Boss
Adekezia
Bajay Gaul
Bani Teramat biasa
Cumi cungkring
Dimas gak keren
Kampung Bisnis
Ke Nezz
manusia Juli
Meisha
Marlina si Vanila
Mellovegood
Ms Dudul
Nia Collorfull
Raja Upil
Rival Blog
Anak Patung pancoran
Risa yang katanya Cadel
Ridu blog
si buntel
sumber bagi juve mania
Tomat pitak
dimas novri
Zeta blogcomic
zonanya Bociel
Ayu Hanafiah
Ika-hardy
Ipied Gokil
paams blog
popok bekas
Phiee Blog
smaragdina
Harry-dunia maya
angga angelina
Maroon sanctuary
Qempes makan pepes
dede fortinmart
Om Tando-wi-yahya
Mrs Anna blog
Slugger
Unni Hyori penguasa 4 bahasa
Boim LeBon
Puzzy
Orang Plinplan NRL
Nico Wijaya
Qyusha Ha..ha.ha
Roy Si Katak
Tante Nindya
T C
Raka Sunny
Mike
Amaterasu
Beruang Gila
Perih Cahaya
Aisha
Aluna kantong ajaib
Isma
Nia rama
The Amstrong
Ahead
Weni na aca
Elric Sister
presyprezl
ecangcut
chiee si wanita perkasa
Nana Blog
Gytha Cireng
Agrit
MAudi yg senang ditabok
Unee
Chal The Kotak surat man
Aii Imoet (yakin?)
Uchi Autish
BAniDotCom
Tante eucalyptus
The Pokari team
Sapi Bunting
Shabrina
Shiinn
The Pokari team
renal
Mas Antown
Lyn
Catatan Si Bebek
Raida Zona Teknologi
Adhini
FiZI
Maryah
dee Adp
ahmad kadalisme
The Story Of Adya
Natan natan
Alya Ajah
Catatan Kodok
Inda bukan Indah
Jovie
Baby Pianist
Shely Blog
Yuni Blog
Vian Blog
Shinta Lutung
Adhie132
Budiero
Kiki perempuan Iseng
Oktasihotang
Lyuth Blog
Alia Blog
Kita Blog Bali(adhi & Satria)
Mama Dio (gadis beranak satu)


Komen yang udah-udah
Ini adalah blog yang membuat anda menyesal datang ke sini