Kopdar Itu Masih Berlanjut (Bidadari turun di Toko Buku)

Sebelum gue masuk ke cerita pada postingan hari ini, gue mau sedikit kasih info. Gue baru aja dapet Award dari Achie si Wanita Perkasa. Wah gue gak nyangka *sambil ngusap air mata*. Achiee ya (baca:makasih ya).

gue mau dedikasiin award ini buat Kedua Orang tua, adik-adik gue, temen-temen Blogger, anak-anak geng Pamulang, sohib-sohib di Usahid, dan…., eh tunggu-tunggu ini bukan award buat piala Citra. Sepertinya terlalu berlebihan deh.

Ya udah kita mulai aja …

1. Put the logo on your blog

2. Add a link to the person who awarded you

3. Nominate at least 7 other blog

4. Add links to those blog on yours

5. Leave a message for your nominees on their blogs.

Wah agak berat juga ya ngasih 7 lagi. Karena semua blog menurut gue keren-keren dan bagus-bagus.But, show must go on, gue tetap harus milih 7 yang berhak dikasih award ini. Chek this out…

1. Don Danang. Sohib gue di kampus, dengan tulisan briliannya.
2. Emon. dengan kenarsisannya tapi tetap ceria dengan duniannya.
3. Bochiel. No Comment buat orang ini.
4. Roy sang katak. Walaupun dia udah menghasilkan Buku, tetap gak sombong.
5. Paams. Si anak SMP yang sedang mencoba mencari jati diri.
6. Hani. Si ibu yang setia dengan idealismenya, tapi gak mau di bilang cewek romatis.
7. Ucii Autish.Ini lagi, cewek yang doyan jalan-jalan dan suka heboh sendiri kalo liat cowok cakep.

***

Oke lanjut, Hari Minggu kemarin (3/8/2008) gue janjian sama Bung Roy, untuk lihat Talk Shownya Ferdiriva penulis Cado-Cado (Catatan Dodol Calon Dokter) di Citraland. Sekalian gue mau minta tanda tangannya Roy.Hehehehehe.

Sebenarnya nama Citraland, seperti gak asing buat gue, nama yang sering terdengar di tiap mimpi, dan mandi ku..Huhuhuhu .Jadi, gue PD aja naik bus yang jurusannya ke arah Grogol. Karena bagi gue semua Bus yang ke arah Grogol pasti lewat Citraland.

Di daerah sekitar Grogol, sang kernet bus udah teriak “ Mal-mal..Mal-Mal”.

Gue dengan segenap jiwa turun dari Bus itu. Melangkah dengan pasti ke Mal yang gue tuju tersebut. Sampai di depan gerbang Mal, gue terhenyak setelah ada papan dengan gedenya nulis “ MAL CIPUTRA “..mampus loe.

HP pun gue keluarin dan segeralah gue tulis pesan singkat ke Roy

“Roy, gue dah di TKP nih. Loe dimana?.BTW,Citraland ama Mal Ciputra sama gak sih?”

Dan Roy pun membalas

“Gue OTW,plng jam 2pas gue dah disana.Eh,pulsa gue tinggal terakhir.Nanti loe telp gue kalo dah jam 2an”.

WEW..Mampus lagi loe yo!!.

Tapi untunglah, setelah gue telp si Nina (si Nina selain kamus berjalan juga peta berjalan bagi gue) gue baru yakin kalo gue di tempat yang benar.

Gak lama setelah gue nunggu, si Roy datang, dan satu hal yang pasti kalo gue ketemu di Kopdaran, pertama kali yang gue lakuin adalah memandangi dia dari ujung kaki sampe ujung rambut terus bilang “ Oh Roy, kamu kok ganteng banget sih. Cucok deh ike “.(abis itu gue pun menjadi the next Ryan Wehehehe).

Gue ama Roy pun mengikuti TSnya Bang Ferdi. Setelah presantasi, tibalah sesi tanya-jawab. Tiba-tiba, ada kakek dengan PDnya mengacungkan tangan.

“ Oh bapak mau bertanya…silahkan ” tawar si MC TS tersebut.

“ Jadi gini pak… “ Kakek itu bertanya serius.

Penonton hening.

“Jadi gini pak..akhir-akhir ini katarak saya kok makin parah”

*GUBRAAAK*

Rupa-rupanya si Kakek itu melihat tulisan “ calon dokter” di spanduk TS, diapun menyangka ini adalah TS tentang dunia kedokteran. Sungguh kasihan kakek itu.

Di tengah-tengah acara, kita melihat sesosok wanita cantik, memakai baju hijau, dan terdiam memojok di ujung salah satu stand buku. Siapakah dia ?, Bidadarikah dia ?

Oh ya, walaupun gue gak menang kuis review The Maling Of Kolor, gue tetap mandapatkan kaos dari Roy, sebagai pembaca tertampan...Thaks A lot Roy

Roy & Ferdiriva:Aneh, sesama penulis minta tanda tangan.

Searah jarum jam: Baju Kolor, Buku Kolor, Kumpulan kolor gue.


Buku dan kaos : Akhirnya mereka dipertemukan juga.



Dan......................................

Siapakah dia ? pacar Tyo kah ? Bidadari kah ?

Nantikan di Postingan selanjutnya...

=To Be Continue=

Arti Persahabatan

Loe pernah nolongin teman atau sahabat yang gak pernah ketemu, bahkan sekedar liat mukanya aja ?

Gue pernah. Dan baru aja gue lakuin 2 hari yang lalu, bukannya bermaksud sombong. Tapi beneran gue baru pertama kali nolongin orang yang bahkan belum pernah gue liat mukanya, apalagi ketemu.

Jadi gini ceritanya….

Once Upon Time (halah)

Ada teman blogger yang bernama Hani dengan nama pena Smargadina, mungkin dari kalian ada yang mengenal blogger tersebut. Gue sama Hani cukup intens dalam berhubungan baik saling mengunjungi blog masing-masing dan bercakap-cakap lewat YM.

Nah, yang membuat kita cocok adalah blogger satu itu terkenal kritis dan dinamis dalam berpikirnya, mungkin pengalamannya sebagai aktifis membuat dia mempunyai wawasan yang luas. Gue pun sering bertukar pikiran dengannya, banyak hal yang kita bahas. Mulai masalah gender sampai masalah “ berapa ya ukuran Branya JUPE ?“. Oke, yang terakhir ngaco!!!.

Singkat cerita, Si Hani mempunyai pacar yang sedang bekerja di Jakarta, sedangkan Hani sendiri berada di Bandung. Dan kebenaran hari Rabu tanggal 23 Juli lalu bertepatan dengan Ulang Tahun sang Pacar yang bernama Bang Uly tersebut, Si Hani pun berencana ingin mengejutkan sang pacar, dengan datang dari Bandung ke Jakarta pas jam 12 malam tanpa memberitahu sang pacar ituh.

Dan masalahnya adalah, Si Hani ini berangkat dari Bandung sekitar jam 8 malam dengan menggunakan Travel dan dengan jadwal tiba di Jakarta pada jam 10 malam. Dan gue yang merasa kasihan, karena gak tega melihat cewek malam-malam ada di jalan, tanpa sanak saudara mengajukan diri untuk menemaninya, apalagi Si Hani kurang begitu paham daerah Jakarta.

Tepat jam 10.30 malam gue berada di daerah Kelapa Gading, tadinya gue ketar-ketir juga mengingat gue gak punya kendaraan, sedangkan kalau naik kendaraan umum takutnya kendaraannya gak ada. Tapi Allhamdullilah gue bisa sampai dengan selamat.

Saat pertama kali ketemu kita saling memandangi satu sama lain, karena apa yang ada di alam dunia maya kini hadir nyata di depan mata kita.

“ Wah gue Kopdar lagi nih..Walaupun kecil-kecilan cuma sama satu orang “ tutur gue ke Hani.

Tanpa basa-basi kita pun melaju ke tempat alamat yang dituju dengan menggunakan Taksi. Walaupun jalannya berlika-liku, bahkan supir taksinya pun harus tanya sana sini mencari tempat yang dimaksud akhirnya kita sampai di tempat tujuan

Di daerah Sunter itulah Bang Uly, pacar si Hani.

“ Bang udah tidur ? cepetalah turun aku ada di bawah kost-kostanmu “ tutur Hani lewat HP yang digenggamnya.

Beberapa detik kemudian.

Bang Uly turun, dan sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Karena pacarnya yang berada di Bandung berada di depan matanya.

Tapi sayang, di luar dugaan, belum juga kita menselonjorkan kaki, sang empunya kost sudah berteriak-teriak bahwa DILARANG MEMBAWA CEWEK KE ATAS APALAGI NGINEP.

Bingung?

Tentu aja, karena rencananya kita akan bergadang ampe jam 5 di kost-kostannya Bang Uly, lalu Hani langsung pulang ke Bandung.

Kita pun mengubah rencananya..Tapi apes, kita sama-sama mentok. Gak ada Ide.

Berjalan tanpa tujuan kita lakuin di tengah malam. Dan kaki kita terhenti sebuah warung makan sea food, kita pun makan disitu. Karena memang gue juga lapar banget saat itu.

Tepat jam 12, Si Hani mengeluarkan kejutan lain, Kue Blackforrest kecil dia persembahkan buat belahan jiwanya itu. Dengan diiringi mars ulang tahun, sejenak berdoa, Bang Uly pun meniupkan lilin kecil. Melihat mereka berdua, sungguh romantis deh.

“ Gimana kalo kita nunggunya di McDonald aja ? “ saran Bang Uly di saat kita sedang menikmati kue.

“ Oh Boleh, kan Mcd nya 24 Jam tuh “ tanggap si Hani, sambil dilanjutkan anggukan kepala gue tanda setuju.

Jam 1.15 dinihari gue udah ada di McD, biar gak di anggap numpang kita memesan beberapa minum peneman sepi di malam hari.

Masih ada waktu lebih dari 5 jam sampai jam 6 pagi buat kita begadang.

Kita pun ngobrol ngalor ngidul menghabiskan waktu. Gue yang kurang tidur emang berusaha menahan kantuk gue ituh. Tapi gue gak beban, karena gue seneng aja ngebantu orang, yang biasanya gue temuin di Internet.

Selepas Adzan Subuh gue terpaksa pamit sama mereka berdua, karena bagaimana pun badan gue harus diajak istirahat.

Sialnya, jam segitu angkot kea rah jalan besar belum ada. Jadilah gue jalan kaki lebih dari setengah jam. Tapi gak papa, toh hati gue senang riang gembira.

Gue baru aja baca blog sebelah, tapi gue lupa, dia bilang Dunia ini sempit karena persahabatan yang tulus. Dan gue yaknin itu 100 %, gue merasa bener-bener nyaman dengan pertemanan ini, Blogger, yang gak pernah gue tatap muka sekalipun sekalinya ketemu serasa bertemu kawan lama yang telah lama hilang. Gue makin jatuh cinta ama dunia Blogger ini.

Jadi, Kopdar itu emang penting ya…!!!

Kalo dah baca Postingan ini dan ingat sahabat kalian. So, cepetan sms, kirim pesan atau apalah, dan katakan " AKU SAYANG KALIAN SAHABATKU".

Beauty and The Beast



Jam 12 Malam di Warung reman-remang

Dua Sedjoli


Duuh So Sweeet..Oh ya Met Ultah ya Bang Uly, kemarin gak sempat ngucapin (Gobloknya gue!!!)

Emon itu Bencong ?

HULLA????!!!

Lama banget nih gue gak ngisi postingan di blog tercinta ini. Ada beberapa alasan gue lama banget gak ngepost. Yang pertama, di Mojokerto Warnetnya SUPER DUPER LELET jadinya gue males banget buat ke warnet, Kedua, selama liburan jadwal gue padat mbak-mbak dan mbek-mbek. Gak percaya ?, nih jadwal gue selama di Mojokerto.

05.00-05.15 : Shalat Subuh

05.15-06.00 : Nonton berita, sambil makan sisa-sisa malam sebelumnya.

06.00-09.30 : Tidur

09.30-09.35 : Bangun

09.35-10.00 : Mandi, Sarapan

10.00-11.00 : Nonton Infotaiment (Sumpah makin seru aja perceraian AD-ME)

11.00-12.30 : Tidur

12.30-13.00 : Bangun, Shalat , sambil ngorek-ngorek tempat sampah dapur nyari cemilan.

13.15-14.00 : Makan siang

14.00-15.00 : Baca buku ( berulang-ulang) sambil tidur-tiduran di kamar

15.00-16.00 : Asyik baca jadi tidur beneran deh

16.00-17.00 : Bangun, Mandi, nonton TV sitcom OB

17.30-18.00 : Shalat Maghrib, kalau sempat baca Al-Qur’an ( Biarin gue sok alim, dari pada sok Kafir, hehehehe)

18.00-18.30 : Makan malam

18.30-21.00 : Nonton TV, ngobrol ama orang tua

21.00-05.00 : Tidur

Ya kan jadwal gue padat ?, oke-oke makan-tidur-makan-tidur juga menguras tenaga, lho. Selama liburan ada beberapa peristiwa yang membuat lucu, kocak, dan haru biru, pokokonya liburan disana bener-bener refreshing abis.

Dan dari liburan disana yang paling istimewa adalah KOPDAR SAMA ANAK-ANAK BLOGGER KOTA SURABAYA. Yup, sebelum sampai di Mojokerto gue ama Emon Suemon sudah merencanakan untuk melakukan kopdar kecil-kecilan, apalagi di Surabaya jarang diadain kopdar (ini sih kata emon).

Ya suwdah, Hari sabtu tanggal 5 Juli jam 2 siang teng gue dah di Tunjungan Plaza, alasan gue milih disini ya karena ini satu-satunya tempat yang gue tahu di Surabaya ( Ya-ya gue emang katrok).

Di tempat yang dijanjikan gue masih sendiri, belum ada yang datang, gue sms Emon untuk mengetahui keberadaanya. Dan syukurnya si Emon sudah dekat dengan TKP (Tempat Kita Pacaran).

Dalam penantian itu, gue melihat sesosok cowok botak dengan memakai kaos oblong putih dengan gambar Nobita sambil jalan klunya-klunyu.

“ Mudah-mudahan itu bukan Emon “ harap gue cemas.

Tapi sayang si cowok itu makin mendekat.

“ Duh, itu jangan Emon, jangan Emon, jangan emon “

Tapi sayang, cowok itu memang EMON. Apes doa gue gak terkabul.

Kurang lebih 15 menitan gue ama Emon cuma duduk berduaan di Food Court tersebut, dan Allhamdullilah Emon gak memperkosa seperti yang gue bayangin. Fiuh selamet.

Gak lama berselang, muncul Brillie dan kawannya, suasana masih ngobrol dan adem ayem. TAPI pas datang gerombolan si berat, Suzan dan Wella.

PYAR, pecah, hancur, kita jadi sekelompok orang yang paling berisik, dan jadi tontonan orang satu mall gara-gara gak tau malu foto-foto najis.

Setelah si Rika datang, kita pindah haluan menjadi kopdar sama Tora Sudiro, gue serius emang disana pas ada Tora Sudiro lagi promosin film terbarunya. Cuma 10 menit gue cabut pulang ke Mojokerto.

Di perjalanan pulang, adik bungsu gue Indah yang kebenaran bareng ikut sama gue, tapi pas di Mall kita misah, cukup terkesan dengan teman-teman gue yang ajaib itu. Sampai-sampai di mobil yang membawa kita pulang, adik gue itu bilang.

“ Mas, yang namanya Emon teman blogger loe juga ? “ tanya adik gue itu.

“ Iya emang kenapa ? “

“ Gak papa, cakep ya, tapi sayang…”.

“ Tapi sayang kenapa ? “ gue penasaran.

“ Tapi sayang ya dia kayak Bencong!!!! “.

Seketika tawa gue meledak di dalam mobil itu. Ya tenrnyata selain narsis, si Emon mempunyai tampang Bencong. Hahahah, terimalah nasibmu nak.

Sekarang gue dah di Jakarta, dengan sejuta aktivitas..Huh Monas aku Datang..

Mungkin sebagian dari kalian ada yang udah liat foto-fotonya, tapi nih gue kasih lagi biar loe puas liat si Emon bertampang bencong itu.

Ini nih Blogger Heroes

Blogger Kota Pahlawan tapi bertampang Penjahat

Sumpah yang ini hanya trik kamera

Kopdar-Radit-Hilman Oh sungguh menyenangkan

Sabtu kemarin (31/) gue deg-degan luar biasa. Bukannya apa-apa, karena pada hari itu gue akan melakukan Kopi Darat (Kopdar) untuk pertama kalinya. Yup, gue akan ketemu dengan para blogger aktif, yang sering bergentayangan di blog orang, atau yang rajin kasih komen ke postingan blogger lain (mungkin juga yang sering nongol di blog kalian).

Gue sangat menunggu hari ‘H’ itu, Wah rasanya seperti gue akan di sunat untuk kedua kalinya. Stres, takut, keringet dingin, pokoknya ekstrim deh.

Saking kepinginnya gue datang ke Kopdar itu, gue ampe bela-belain begadang di kantor, gak tidur, agar besok sabtunya gue bisa dapat jatah libur, biar kata mata sepet, badan lelah, Hari Kopdar itu adalah hari yang sangat bersejarah dan paling gue tunggu, gue gak mau gagal lagi kayak hari minggu seblumnya. Kawan-kawan ini demi kalian!!!!!.Yeah.

Jam setengah satu lewat gue udah sampai di Gramedia Depok, karena kita emang janjian disana, sekaligus nonton Talkshownya Raditya sang Basot. Gak perlu nunggu lama, karena sohib gue Don Danang telah datang, tapi kita gak langsung ketemu cipika-cipiki dulu. karena si Don mau ke WC.

Sambil nunggu Don gue lihat seorang pemuda lucu, cungkring, dengan rambut kribo, dan memakai baju ‘Basot’, gue merenung, merawang, sapakah orang ini?.

Setelah lama berpikir….

Aha!!..itulah Bena Kribo..

Tadinya gue sempet mikir Bena yang gue lihat itu adalah binatang peliharaan yang sengaja di pelihara oleh Managemen Gramedia untuk memeriahkan Talkshow Basot ini.

Hampir aja gue samperin Bena, dan bilang

“ Bena…ayo berguling….berguling”

“ Bena Jongkok…”. “Good Dog..”

He..he… ampun Bena, Piss!!!.

Selain Bena gue ketemu Ridu,Aris,dan Dania setelah salaman dan saling berkenalan satu sama lain, disusul kemudian Don, bersama temannya Kiki yang baru aja datang dari WC.

Singkat cerita agenda pertama kita adalah nonton Talkshow Raditya, disini gue dan Don sadar diri akan umur kita yang sudah terlalu uzur, oleh sebab itu kita mundur sedikit demi sedikit ke belakang dari posisi awal yang paling depan.

Emang benar Talkshow disana, gue ama Don memang terlihat seperti om-om diantara para anak-anak korban pedofilianya. Sangat kontras sekali.

Saat Radit datang, suasana Talkshow emang jadi geeeer banget, karena si Basot ini menampilkan stand up comedy yang kocak abis, apalagi si Radit yang emang seumuran ama gue dan Don sempat meyinggung tentang masa lalu yang waktu itu sudah terkontaminasi sinetron asal Taiwan, Pai Shu Chen si Siluman Ular Putih yang terkenal ngucapin “ Ada apa suamiku? “…Ho..ho kalo gak salah sinetron itu gue tonton pas SMP.

Belum lagi kesamaan kejadian Radit saat di tolak cewek waktu SD.

Karena si cewek yang di tembak Radit bilang “ NAJIS LO ". Persis banget apa yang diucapkan gebetan gue waktu di SD saat nembak dia..yihaa ternyata kita sama ya dit, toss!! PLOK!.

Hah, kalo gue inget ceritanya Radit kayak nostalgia zaman dulu…Lo emang oke banget Radit….I LOVE U AHHHH…

Setelah selesai talkshow, kita ketemu Diana Bochiel sama adik sepupunya Gita. Ternyata pas gue lihat Si Bochiel ini, memang lebih kecil dari yang gue bayangin.

Ditambah temen gue Nina dan calon dokter Aditya, pacarnya, kita semua jalan ke Foodcourtnya Margocity, yang setelah kita sampai di sana, sungguh mengecewakan karena banyak makanan yang kita gak kenal dan gak bikin napsu, makanya akhirnya anak-anak pada beli minum aja.

Gue pikir para blogger ini orangnya kocak-kocak, dan cerewet seperti yang gue bayangin, nyatanya GAK!!, mereka kalem-kalem semua, gak senarsis yang gue lihat di blog mereka. Mungkin mereka malu bergaul dengan gue yang dah setua ini..

Lihat aja foto di bawah ini..kalem, dan muka seperti ingin narsis tapi tertahan.

atau

Mungkin lain waktu kita bisa lebih mencair lagi ya guys?.

***

Mumpung lagi bahas Raditya dengan buku terbarunya ‘Babi Ngesot’, terus terang gue ini adalah penggemar barunya, buktinya gue hanya punya bukunya yang ke-4 aja.

Sebelumnya gue sangat amat tergila-gila dengan Hilman Hariwijaya yang terkenal serial Lupusnya, bahkan gue dah baca bukunya dari mulai ‘Kejar Daku Kau Kujitak’, sampai ‘Lupus Retrun’ yang paling terbaru.

Wah Hilman gak ada matinya emang, Lupus memang benar-benar menggambarkan sosok pemuda yang cuek, easy going, tapi tetap peduli sama sekitarnya, walaupun Lupus dah melewati jaman yang berbeda-beda.

Seperti di kutip dari sini. Kisah Lupus menggambarkan gaya hidup remaja, sarat dengan humor orisinal, terutama unik dalam bahasa dan pilihan kata yang seenaknya. Tapi justru dengan gaya bahasa seperti itulah yang pernah dianggap merusak bahasa Indonesia-Lupus menjadi produk yang khas, disukai dan diakrabi para remaja.

Dan gue pikir Lupus, satu-satunya sekuel cerita remaja yang bertahan hingga sekarang..dengan penjualan menembus hingga jutaan kopi.

Sedangkan Radit adalah orang yang selalu sial dalam hidupya, Hiperbolis dalam mengungkapkan kalimat, dan penggunaan kata yang apa adanya, lebih tepatnya vulgar, tapi itu semua merupakan bentuk apa adanya seorang Radit. walaupun setelah baca bukunya, kita hanya bisa tertawa lepas saja, tanpa bisa berimajinasi yang lebih dalam

Kalo gue membandingkan dengan Radit dan Hilman, tentu sangat berbeda, meskipun gaya tulisan mereka adalah humor serta ngocol. Tapi gue pikir Si Radit akan bisa menggantikan kejayaannya Lupsu, yang karena emang sudah gak lucu dan ngocol seperti dulu lagi.

Mungkin ini memang jamannya blak-blakan, apa adanya, bahkan lebih parah dalam pengrusakan tatanan kalimat bahasa Indonesianya. Tapi ya itulah, Radit beda dengan Hilaman, si Radit telah menggiring pembacanya yang kebanyakan remaja seperti ini, jedar-jeder dalam penyampaian.

Ya tetapi apapun juga Radit is Radit

Hilman is Hilman

Dua figure penulis, panutan gue saat ini.

Bandingkan, yang terawat (kiri) dan tidak terawat (kanan).

Sumber Foto Kopdar, nyolong tanpa ijin dari:Bena,Ridu,Bocheil.